BismillahiRahmaniRahim
Selama ini bagi umat Islam khususnya, secara umum mempercayai bahwa Allah adalah Maha Rahman dan Maha Rahim, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tapi sebagian besar meng-Imani-Nya masih sekedar percaya belum benar-benar “Yakin” terhadap Maha Rahman dan Maha Rahimnya Allah, apa buktinya? Buktinya adalah ketika Allah memberikan sesuatu yang tidak diinginkan oleh diri kita, atau Allah memberikan ketentuannya terhadap kita, entah itu ujian ataupun musibah atau segala sesuatu yang kita anggap tidak enak bagi diri kita, justru kebanyakan dari kita malah mengeluh, bahkan sering kali mempertanyakan keadilan Allah, mengeluh dan mengatakan
“Kalau memang Maha Rahman dan Maha Rahim mengapa aku diberikan cobaan seberat ini atau mengapa Allah membiarkanku seperti ini”
Insyaallah kita akan bersama-sama belajar memahami Maha Rahman dan Maha Rahimnya Allah, yang sering kali kita ucapkan dalam kalimat BismillahiRahmaniRahim. Mudah-mudahan dengan kita belajar memahami dan mentadaburi Maha Rahman dan Rahimnya Allah, bisa meningkatkan ke-Imanan kita kepada Allah. Selama ini kita mempercayai bahwa Allah adalah Maha Rahman dan Maha Rahim, apa buktinya? Mari kita renungkan dan bahas satu persatu agar kita makin yakin dan mantap, Tawakkulnya kepada Allah seratus persen, yang tiada keraguan sedikitpun di dalam hati kita terhadap Allah.
Yang pertama, bukti bahwa Allah adalah Maha Rahman dan Maha Rahim, Allah tidak pernah langsung membalas setiap perbuatan dosa para hambanya pada saat itu juga atau saat si hamba berbuat dosa.
misalnya begini nih, kalau seandainya Allah serius membalas setiap dosa-dosa kita disaat kita berbuat dosa maka habislah kita, dari sekian ribu atau bahkan jutaan kali mata kita berbuat dosa, ribuan kali mata kita dipakai untuk melihat maksiat, kalau seandainya Allah tidak Maha Rahman dan Rahim, mungkin Allah sudah membuat mata kita buta, bila disaat mata kita dipakai maksiat lalu Allah langsung membalas dosa mata kita, Allah mengadzab buta mata kita, maka seketika itu juga mata kita langsung buta, tapi Allah tidak seperti itu, karena Allah itu Maha Rahman dan Maha Rahim, dari sekian ribu kali mata kita dipakai maksiat, Allah paling sekedar hanya membuat mata kita kelilipan, Allah kasih kode-kode dulu tuh biar kita sadar, biar kita Ngeh bahwa mata kita ini udah sering dipakai maksiat loh, mata kita ini udah banyak dosanya, Allah itu
﴾يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ﴿١٨٥
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (Q.S Al-Baqarah ayat 185).
Allah itu pengen kebaikan bagi hambanya, Allah gak pengen keburukan ataupun kesulitan bagi hambanya, kecuali si hamba itu sendiri yang menginginkan keburukan dan bandel gak mau denger. Allah itu baik banget, bahkan kepada manusia yang paling durjana, kejam, bengis sepanjang sejarah sekalipun, seorang raja yang memerintahkan untuk membunuh setiap anak laki-laki yang baru lahir, menindas dan memperbudak sesama manusia, bahkan mengaku tuhan, siapakah dia? Yaitu Firaun, bahkan kepada Firaun sekalipun Allah masih menurunkan Rahman dan Rahimnya, buktinya apa? Allah tidak langsung mengadzab Firaun saat itu juga, tapi terlebih dahulu Allah mengutus nabi Musa kepada Firaun, agar apa? Agar Firaun ingat kepada Allah dan kembali bertaubat, tidak cukup dengan nabi Musa, maka kemudian Allah mengutus nabi Harun agar bersama-sama dengan nabi Musa memperingati Firaun, Firaun adalah satu-satunya dalam sejarah yang dimana Allah mengutus dua nabi sekaligus, seandainya Allah itu tidak Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, mungkin saat itu juga Firaun bisa saja langsung diadzab oleh Allah, tapi karena Allah menginginkan kebaikan bagi hambanya, maka Allah memperingatkan Firaun terlebih dahulu, ngasih petunjuk ke Firaun dengan cara mengutus nabi Musa dan Harun, tapi Firaunnya gak mau denger dan membangkang, gak cuma itu
﴾فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ﴿٤٤
Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Firaun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut". (Q.S Ta-Ha ayat 44)
coba bayangin, kepada Firaun yang Naudzubillah kelakuannya, bahkan mengaku sebagai tuhan, tapi Allah memerintahkan kepada nabi Musa dan Harun agar berbicara/berdakwah mengingatkan dengan kata-kata yang lemah lembut kepada Firaun, padahal ngelunjaknya, kelakuannya, kebejatannya, kekejamannya luar biasa itu si Firaun, tapi Allah masih ngasih kesempatan kepada Firaun untuk bertaubat, Allah ngasih kesempatan kepada Firaun untuk menerima petunjuk, tapi Firaunnya malah gak mau, malah nantangin, sampai akhirnya Allah nurunin adzabnya ke si Firaun, ya mau gimana lagi, diingetin udah, dikasih petunjuk udah, tapi gak mau menerima petunjuk, yaudah akhirnya terkena akibat dari kelakuannya sendiri, Firaun tetimpa adzab ditenggelamkan ke dasar laut bersama para tentaranya. Naudzubillah. Wallahua’lam
#Onedayonepost #ODOPbatch5
Bagus, tanbah referensi makin joss, soalnya ini kan non fiksi ya
BalasHapusIya Mbak Leska, entah kenapa aku lebih banyak nulis esai atau artikel kayak gini, padahal pengen banget bisa nulis fiksi haddeuh, mungkin pengaruh latar belakang saya juga kali yaks, kuliah di UIN terus fakultasnya Syariah, yang dibahasnya teologi lagi, teologi lagi hehehe
Hapusberasa baca buku terbitan qultum media atau wahyu qalbu yang nonfiksi 😍
BalasHapusbuku bacaan aku memang di dominasi oleh jenis yang seperti tiu mbak heheh, cuma aku cara menyampaikannya pake bahasa aku sendiri aja gitu :D
Hapusmasya allah.. Allah maha baiiiikkk...
BalasHapusyapz betul bangett, Allah itu memang maha baik
HapusAllah memang maha baik tapi terkadang saya masih banyak mengeluh😔
BalasHapusndak apa-apa kak fitri, wajar koq namanya juga manusia, kalo gak pernah ngeluh ya namanya malaikat donk, ngeluh itu emang manusiawi, tapi manusiawi aja ndak cukup, harus manusiawi + Iman, biar ngeluh kita ndak berlebihan hehehe
HapusAku kok malah pengen mewek ya baca ini. Serasa tersenggol. Aku suka gaya menulisnya. Isinya sarat makna tapi gaya menuliisnya ringan jadi gak bikin pemalas seperti aku malas membacanya.
BalasHapusAlhamdulillah, berarti bisa jadi itu pertanda hati kita masih bisa peka dengan rahmatnya Allah, amin :)
HapusLuar biasa...
BalasHapusSama seperti tulisanku...
Karena belum familiar dengan blog sehingga format Aline perlu ditingkatkan.
kalau pengen rapi saya punya tips dan caranya, bikinnya di software-software gnu atau open source publik, saya pakai libre office dengan format odt, jadi kalo dia dicopy ke blog atau manapun tidak akan terpengaruh oleh perubahan cms atau apapun itu, sialakan dicoba
HapusNyes euy. Tanda rahman dan rahim Allah juga tersirat dari firman-Nya yang lemah lembut dalam Al-Qur'an
BalasHapusalhamdulillah :) masih bisa merasakan Nyess hehehe
HapusPokoke...
BalasHapusAku setujuh
attuh harus donk heheh :D
BalasHapus