Ada yang mencari-Mu di bangunan berkubah yang mereka namakan sebagai masjid, ada yang mencari-Mu di sebuah bangunan kubus di negeri padang pasir yang mereka namakan Ka'bah
Berlomba-lomba memperindah dan memperluas gedung-gedung berkubah, menghiasi lantai dengan keramik mahal mengkilap, ruangan yang sejuk ber-Ac , mungkin dengan harapan engkau akan datang, senang dan betah di dalam sana. gedung berkubah
Tapi aku tidak menemukan-Mu di sana, hatiku kosong dan hampa, lalu bertanya pada diri sendiri. Ada apa?
Aku tak bisa menemukan-Mu di sana, di gedung berkubah itu.
Tapi justru aku merasakan kehadiran-Mu di gubuk-gubuk reyot kaum duafa, di kolong jembatan tempat tinggal si miskin dan kaum papa, di dalam tangisan si yatim dan piatu, bahkan aku merasakan kehadiran-Mu pada orang-orang yang dianggap hina dina oleh pandangan manusia
Tapi justru aku merasakan kehadiran-Mu di gubuk-gubuk reyot kaum duafa, di kolong jembatan tempat tinggal si miskin dan kaum papa, di dalam tangisan si yatim dan piatu, bahkan aku merasakan kehadiran-Mu pada orang-orang yang dianggap hina dina oleh pandangan manusia
Yaitu para pelacur, yang tiap hari menangis karena sebenarnya merekapun takut dan merasa berdosa, mereka ingin berhenti tapi belum bisa, mereka belum tahu jalannya
aku berdoa pada-Mu untuk mereka, berikanlah mereka jalan dan kekuatan, berikanlah mereka kesempatan
Aku pun berdoa pada-Mu, ampunilah aku yang hina dan lemah ini
Engkau begitu dekat, namun aku tidak sadar, selama ini banyak yang mencari-Mu ke sana ke mari, ada yang memanjangkan jenggot dan memendekkan celana di atas mata kaki, agar dianggap sebagai orang yang dekat dengan-Mu, tapi itu hanya mata kaki, bukan mata hati
Aku tak menemukan-Mu di sana, aku tak menemukan-Mu di jenggot atau pun celana di atas mata kaki, atau di segala atribut simbolis. Aku tak menemukan-Mu di simbol itu.
Selama ini engkau begitu dekat, bahkan lebih dekat dari pada urat nadiku, engkau berada di dalam Qalbu
Senin, 9 Maret 2018
01 Rajab, serang-Banten
01 Rajab, serang-Banten