#Cacahan : Menyusuri diri menapaki rasa

(Sumber gambar dari Google)


Pernahkah kita sebagai manusia berpikir dan merenung tentang siapakah diri kita, dari mana kita berasal, hendak kemana dan mau apa? dalam hiruk pikuk perjalanan kehidupan manusia, sering kali kita terlupa siapa diri kita, kita lupa berasal dari mana kita, kita tidak tahu hendak kemana, dan mau apa?

Siapakah sebenarnya kita ini, apakah kehidupan hanya sekedar lahir, lalu tumbuh menjadi anak-anak, kemudian remaja, setelah itu menjadi dewasa, tua dan akhirnya mati, hidup seakan hanya menumpang lewat saja, pada saat kita mati, kita meninggalkan rumah, harta benda, jabatan, istri dan anak-anak kita, yang bisa jadi semua itu akan beralih dan berpindah tangan kepada orang lain, maka sebenarnya apa makna kehidupan yang kita jalani ini, apakah kehidupan hanya sekedar lewat seperti itu saja?

Siapakah kita ini? Pernah kah kita merenung dan berpikir tentang siapakah sebenarnya diri kita ini, mengapa kita terlahir ke dunia ini, dan untuk apa? dahulu kita sama sekali belum ada di dunia ini, bahkan belum bisa disebut sebagai apapun, kita baru bisa disebut sebagai sesuatu setelah sir (rasa) ayah dan ibu bersatu lalu bertemu, itu pun kita belum bisa disebut sebagai manusia, kita baru sekedar bisa disebut sebagai sir rasa ayah yaitu sperma, yang kemudian bertemu dengan sir rasa ibu yaitu indung telur dan setelah itu berdzikir dan bersemayam selama kurang lebih sembilan bulan di alam rasa yang dinamakan rahim, ketika kita baru berbentuk gumpalan darah yang berdenyut kita dinamakan zigot, setelah gumpalan darah tersebut tersusun atas saraf-saraf dan tulang-tulang kita dinamakan janin, barulah setelah ditiupkan ruh kehidupan dari sang Maha Hidup dan terlahir ke alam dunia ini, di saat itulah kita baru bisa disebut sebagai manusia. Kita dahulu tak ada sama sekali tapi kemudian kita ada dan muncul dalam kehidupan dunia ini, semua ini tidak mungkin terjadi begitu saja, pasti ada yang mengatur, ada yang merencanakan semua ini, karena begitu detail, teliti dan sangat akurat.

Setelah kita terlahir ke dunia ini, apakah yang akan kita lakukan, apa yang kita tuju dan hendak kemana?
Teruslah mengembara menyusuri diri dan menapaki rasa agar kita mengenal siapa diri kita ini.
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama