#Embun : Kamu masih belum berbakti

(sumber gambar dari Google)

Pondok Pesantren Nur Dharma Wasa di saat fajar begitu hening, karena saking heningnya sampai-sampai suara tetesan air di gentong dan suara selasar angin yang begitu pelan pun bisa terdengar, cahaya fajar berkilauan memantul dari embun bagai kristal bening.

Pagi itu Basiril sedang duduk di beranda pondok, lalu kemudian datang sang Guru menghampirinya, dan segera saja Basiril menyalami dan menyapa Gurunya

"Selamat pagi Guru" sapa Basiril sambil tersenyum

"Iya selamat pagi juga wahai muridku" Jawab Sang Guru, sambil kemudian duduk berhadapan dengan muridnya tersebut

Pagi itu seperti ada suatu hal yang ingin disampaikan oleh sang Guru

"Wahai Muridku Basiril, sudahkah engkau berdoa untuk kedua orang tuamu"

"Tentu saja Guru, aku mendoakan orang tua ku setiap habis shalat, aku mendoakan mereka 5x sehari"

"Kamu masih belum berbakti kepada orang tuamu"

"Mengapa guru mengatakan demikian, padahal aku sudah mendoakan mereka"

"Sekarang bacalah olehmu doa untuk kedua orang tua"

"Baiklah guru, Alloohummaghfirlii waliwaalidayya warham humma kamaa rabbayaa nii shaghiiraa"

"Bacalah lagi"
Lalu Basiril pun membacanya lagi

"Bacalah lagi"

Sang Guru terus mengulang perintah tersebut sampai 10 kali

"Bagaimana keadaanmu setelah berdoa 10x, apakah kamu lelah, apakah kamu berkeringat, apakah kamu letih"

"Tidak wahai Guru, aku tidak lelah sama sekali"

"Kalau begitu mengapa engkau pelit untuk mendoakan kedua orang tuamu, mengapa engkau hanya mendoakan satu kali, mengapa engkau tidak mendoakan yang banyak, bahkan engkau tidak merasakan lelah walaupun 10x berdoa, doakanlah sebanyak-banyaknya, 50x, 100x doakanlah yang banyak"

"Terima kasih Guru,sekali lagi aku ucapkan terima kasih".
Basiril terus menunduk dan berkali-kali mengangguk-anggukan kepalanya mengucapkan terima kasih.

Dan Rabb-mu berfirman: ‘Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (Al-Mu’min 40: ayat 60)



#Filsafat #Cerita #Makna #KangSanik #OneDayOnePost #Kisah
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama