Sura
Dira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti adalah
salah satu bait dalam karya sastra jawa serat witaradya yang ditulis
oleh Raden Ngabehi Ranggawarsita, yang memiliki arti bila
diterjemahkan bebasnya kurang lebih seperti ini “Segala
kebencian, kemarahan dan keras hati akan luluh oleh kelembutan,
kebijaksanaan dan sabar” tapi
jauh sebelum karya serat ini muncul, telah ada sebuah kitab yang
menjelaskan tentang hal tersebut yaitu Al-Quran yang diturunkan
kepada Rasullullah Muhammad, dijelaskan dalam surah ke 40, surah
Fussilat ayat 34 yang ayatnya berbunyi wa
laa tastawil-hasanutu wa lassyyi’ah, idfa’ billatii hiya ahsanu
fa izallazii bainaka wa bainahuu ‘adaawatung ka’annahuu waliyuun
hamiim
yang artinya
(Dan
tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah
(kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang
yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi
teman yang sangat setia).
Sedangkan
doktor Quraish Shihab menerjemahkan
(Sifat
yang baik tidak sama dengan sifat yang buruk. Balaslah perlakuan
tidak baik yang datang dari pihak lawan dengan perlakuaan yang lebih
baik. Perlakuaan seperti itu akan membuat orang yang bermusuhan
denganmu seolah-olah menjadi seorang teman yang tulus)
ini
ibaratkan sebuah rumus, ibaratnya bila ada orang terkena racun lalu
diberikan racun maka ia makin keracunan, atau bila api dilawan api
maka ia makin berkobar. Tapi ketika keburukan itu kita balas dengan
kebaikan maka ia akan sirna dengan sendirinya, karena tidak ada yang
bisa mengalahkan keburukan kecuali kebaikan. Bila misalnya keburukan
dilawan dengan keburukan maka tidak akan berkesudahan, ia akan terus
menjadi dendam yang saling menikam, tapi ketika keburukan itu kita
balas dengan kebaikan maka kita telah memotong mata rantai dendam,
dan sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan kecuali kepada
orang-orang yang sabar dan orang-orang yang mempunyai keberuntungan
besar. Seperti
halnya kegelapan malam, kita tidak mungkin menyingkirkan kegelapan
malam menggunakan kegelapan malam, kegelapan malam hanya bisa
disingkirkan oleh terangnya cahaya mentari. begitupun keburukan, kita
tidak mungkin melawan keburukan dengan keburukan, keburukan hanya
bisa dilawan oleh kebaikan.
Maka
rumus Sura
Dira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti adalah
salah satu pedoman bila kita ingin menjalani kehidupan ini penuh
dengan kedamaian dan kebaikan, balaslah setiap keburukan dengan
kebaikan yang lebih baik. Tuhan
mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik bahkan kepada orang buruk
(buruk akhlak) sekalipun, karena untuk urusan membalas keburukan
adalah hak prerogatif Tuhan, kita tidak boleh campur tangan terhadap
hal itu, kita tidak memiliki hak untuk membalas keburukan, kita hanya
diberikan hak untuk menuntut keadilan, bukan membalaskan setiap
keburukan. Tuhan tidak pernah menyuruh kita untuk melakukan
keburukan, maka kita jangan pernah melakukan itu. Wallahu
alam bil muroddi
#TantanganODOP2
#Onedayonepost
#odopbatch6
#NonFiksi