(Picture by google) |
Waktu itu aku masih ingat, hari itu adalah hujan pertama di bulan Juni, setelah beberapa bulan lamanya hujan tak kunjung turun, hampir-hampir membuat bumi kering dan kehausan. Dan hari itu turun hujan pertama kali. Seluruh alam raya bersuka cita menyambut hujan pertama. Nanyian burung dan simfoni paduan suara katak, menyambut kehadiran hujan pertama.
Dan saat itu, kita baru saja pulang dari perpustakaan daerah, tempat di mana pertama kali kita bertemu.
Lalu kita menepi di sebuah kedai kecil, sambil menunggu hujan reda, Aku sangat ingin bertanya suatu hal pada mu dan mendengar jawabannya dari mu.
“Mana yang akan kamu pilih, orang yang kamu cintai atau orang yang mencintai mu?”
Lalu kau menjawab, “Tidak ada pilihan di antara keduanya, sebelum kamu mempertanyakan hal itu, kamu harus tahu terlebih dahulu tentang apa itu Cinta?
Cinta itu adalah ketika kamu mencintainya dan ia mencintai mu, itulah yang dinamakan Cinta. Bila hanya satu pihak yang merasakan tapi pihak lain tidak, itu seperti kata cint(a) tanpa huruf A, sehingga menjadikan ia tidak sempurna. Cint(a) tanpa A, hanya akan menjadi Cint-, dan tidak akan menjadi Cinta, terkecuali kau tumbuhkan huruf A itu agar ia menjadi cinta.
Maka aku akan membuat pilihan ku sendiri, aku akan memilih yang ia mencintai ku dan aku mencintainya.”
Kau hanya akan menyiksa diri mu, ketika hanya kau yang mencintai dan kau pun hanya akan menyiksanya bila hanya ia yang mencintai mu, Cinta itu saling memiliki di antara keduanya, bukan hanya salah satunya. Karena cinta itu ibarat sepasang sayap, kau tidak akan bisa terbang bila hanya dengan sebelah sayap.”
Hujan sudah mulai reda, lalu kita pun keluar dari kedai, dan melihat lengkungan Indah berwarna-warni di langit, orang-orang menyebutnya pelangi.
@Sanikradufatih