Sebenarnya, tidak ada istilah "telah berlalu", di hidup ini semuanya tetap berlangsung, yang membedakan hanya kondisi, waktu dan peran yang dijalani.
Hanya saja, untuk menggambarkan kondisi tersebut, agar lebih mudah dicerna dan dipahami, maka digunakan istilah "telah berlalu", "masa lalu" dan sejenisnya.
Sejatinya, semuanya tetap berlangsung dan tak ada yang berlalu, yang ada hanyalah berubah kondisi, keadaan, waktu, dan yang utamanya adalah "berubah peran".
Misalnya, dulu kita mendapatkan "peran" untuk menjalani kebahagiaan, mengalami masa jaya (puncak), dan hal menyenangkan lainnya. Atau misalnya dulu menjalankan peran sebagai seorang bujang, kemudian di lain waktu, peran bujang tersebut telah habis, dan perannya sudah berganti menjadi seorang suami, ayah dll.
Dari waktu ke waktu akan selalu ada peran baru yang harus dijalani, ada kalanya peran tersebut sudah saatnya selesai dan kita harus menjalani tugas peran yang lain. Misal, menjalani peran "jatuh", "derita" "nelangsa" dan yang semisalnya.
Jika kita mengambil filosofi kehidupan sebagai drama opera atau panggung sandiwara, tentu tidak perlu ada hal yang dikhawatirkan, merasa takut apalagi kecemasan tentang masa depan dan segala sesuatu yang belum kita ketahui. Lagian juga kehidupan ini hanya senda gurau belaka, jalani dan nikmati saja setiap peran yang diberikan.
Toh semua yang dilalui dan dijalani hanyalah sebuah peran kehidupan, tugas kita cukup memerankan dan menjalankan setiap peran di kehidupan ini dengan baik.
Karena, pada hakikatnya waktu itu bersifat konstan, ajeg, waktu tidak pernah berubah sedikitpun. Ia tak bisa dikenai hukum perubahan, karena waktulah yang melingkupi perubahan tersebut.
Sejak waktu itu mengada, ia tak pernah berubah sedikitpun, yang berubah adalah segala apa-apa yang dilingkupi olehnya.