SANIKRADUFATIH - Bali oh Bali, pulau dewata yang memang vibesnya dewa, pantas saja banyak turis mancanegara yang kemudian menetap, bahkan menikah dan tinggal di Bali, siapa pun yang pernah menginjakan kakinya di Bali, sangat sedikit kemungkinan untuk dia kembali ke tempat asalnya. Karena, Bali dengan daya magisnya, akan membuat kita nyaman, tentram dan menyenangkan (walau mungkin kebetulan saja saya bertemu dengan lingkungan Bali yang asyik dan seru).
Tapi, rata-rata, masyarakat Bali sangat ramah dan terbuka, adat budayanya sangat kental sekali, mereka sangat menjaga budaya leluhurnya dengan baik, sampai saya kepikiran suatu hari nanti, saya akan kerja dan tinggal di Bali, wkwkw.
Terutama, yang membuat saya jatuh cinta adalah adat istiadat dan budayanya, wah gak kebayang pokoknya, pagi-pagi kayak ngedenger suara gamelan atau mungkin sejenis pembacaan kitab weda atau serat dan sejenisnya gitu. Memang kebetulan waktu itu saya ada di kampung adat.
Oh iya, saya berangkat ke Bali dengan modal Nol rupiah, loh kok bisa sih? Alhamdulillah waktu itu lolos ikut lomba kebudayaan di Universitas Udayana Bali dan disponsori oleh pihak kampus, heumm asyiknya bisa jalan-jalan gratis, yuhuu.
Tapi, kalau mau jalan-jalan sendiri, biayanya mahal gak sih kak? Nah, di sini, saya mau kasih tahu tips travel murah meriah dan terjangkau buat temen-temen semua.
Jadi begini ceritanya, walaupun saya disponsori oleh pihak kampus, tapi pengajuan dana proposal itu saya sendiri yang ajukan, dan berikut akan saya kasih tahu rinciannya, siapa tahu bisa jadi tips dan cerita perjalanan saya bisa bermanfaat buat temen-temen semua.
Sat set sat set, Maa baju adat baduy punya aa di mana", suasana begitu riweh, maklum, baru pertama kali perjalanan jauh, dan mau naik pesawat pula, agak rempong heheh. Saya berangkat ke Bali tidak sendiri, tapi di temani oleh gubernur fakultas selalu pendamping kegiatan, namanya Kang Ali.
Jadi, pagi itu, dengan suasana masih ngawed-wed (tiris alias dingin) subuh-subuh saya udah bangun dan mandi, prepare semua barang keperluan, padahal berangkatnya sih sore wkwkw, saking semangatnya.
Selain itu juga kan perjalanan ke bandara lumayan jauh, sekitar tiga jam perjalanan kalau dari tempat tinggal saya. berangkat ke bandara Soekarno-hatta. Nah ini tips buat temen-temen yang baru pertama kali naik pesawat, pertama pastikan tiket teman-teman terlebih dahulu, kalau bisa sih dicetak atau diprint, karena, kalau di HP takutnya HP kalian lowbet.
Selain itu, kita harus udah di sana 2 jam lebih awal atau miminal 30 menit sebelum boarding pass, intinya, misalnya kalau kalian keberangkatan pukul 18.00, maka jam 16.00 tuh sebaiknya udah ada di sana, biar apa? Biar kalau ada apa-apa, misalnya ada yang ketinggalan, kurang sesuatu dan lain-lain, masih ada space waktu. Kan pesawat mah gak kayak angkot, kalau terlambat ya ditinggalin.
Untuk biaya keberangkatan ke Bali, itu biasanya lebih murah, kalau waktu saya berangkat, tiket yang paling murah itu di angka 700K untuk kelas ekonomi, tergantung maskapai yang kita pake juga sih, nah kalau untuk tiket pulang, itu biayanya bisa lebih mahal, karena, orang yang balik dari Bali ke Jakarta gak sebanyak dari Jakarta ke Bali, mungkin itulah berlaku hukum ekonomi kali yak, untuk harga tiket pulang, terakhir kali saya itu tahun 2021, harga tiket Bali Denpasar ke Jakarta, yang paling murah itu sekitar 1,3 jutaan, jadi untuk ongkos pulang pergi, kalau mau aman, sediakan sekitar 2,5 jutaan.
Singkat cerita, kita udah sampai di Bali, tentu saja kita akan disambut dengan berbagai diorama dan tampilan visual khas budaya Bali di bandara Ngurah Rai, dulu sih desain barong yang paling mendominasi.
Untuk mempermudah mobilisasi di sana, biasanya di bandara itu ada calo penyewaan motor, kalau menurut saya sih kalau buat kalian yang mau jalan-jalan, ini cocok dan sangat rekomendasi, harga sewanya bervariatif, ada yang 50K perhari ada juga yang paket beberapa hari, itu sih pinter-pinter kita nawar atau nego harga aja ya.
Singkat cerita, waktu itu, kebetulan saya udah punya rekan kenalan orang Bali, pertemuan kami bermula dari lomba Alpha Zetizen yang diadakan oleh pihak JawaPos, terimakasih JawaPos, berkat event yang kalian selenggarakan, saya bisa bertemu dengan orang-orang hebat, namanya Bli Dika.
Oh iya saya lupa, waktu di Bali, ternyata saya ketemu juga rekan satu kampus, sebelumnya kita gak kenal-kenal amat sih, namanya Rini dan Azzam, kita ketemu di bandara, waktu itu Rini memanggil saya dan Ali, mereka juga baru saja sampai dan sedang duduk di salah satu resto, mereka juga mau ikut acara jurnalistik di kampus yang sama, di Universitas Udayana, nah di situ kita ketemu deh, mereka juga sempat ikut sekitar dua hari di acara lomba budaya untuk meliput kegiatan, sebelum akhirnya kita berpisah dan melanjutkan kegiatan masing-masing.
Tapi, sebelumnya nih, kita berempat, saya, Kang Ali, Azzam, dan Rini, mampir dulu ke rumah kerabat Bli Dika. Kebetulan Bli Dika waktu itu masih berkuliah di Universitas Udayana dan ikut tinggal bersama kerabatnya, kita mampir sebentar ke sana, keluarga Bli Dika ini masih lumayan kuat memegang aturan adat, jadi, waktu itu, awalnya kita mau bermalam di rumah kerabat Bli Dika, namun, karena ada perempuan, hal itu tidak diperbolehkan, intinya dilarang membawa perempuan, sekali pun kita di tempatkan di tempat terpisah, itu tetap tidak boleh. Semacam aturan adat gitu sih.
Nah, kita kan gak enak kan kalau ngebiarin Rini sendirian nginep di tempat lain atau penginapan, akhirnya kita berempat bersepakat untuk stay di penginapan.
Bli Dika menyampaikan rasa tidak enaknya, dan kita pun memahami hal itu, akhirnya, kita ditunjukkan ke penginapan yang sangat luar biasa murah, pake banget, di daerah sekitar Denpasar agak ke tengah, sialnya, saya lupa nama penginapannya, padahal itu nyaman banget sih kalau menurut saya pribadi, saya sih lebih menyebutnya hotel bintang 3, arsitekturnya seperti rumah besar, namun punya banyak kamar, sekitar 3 lantai.
Ternyata, di hotel itu juga tempat yang dipakai panitia penyelenggara untuk penginapan para peserta dari seluruh Indonesia, keren banget sih eventnya, wah serunya bisa ketemu rekan-rekan lintas budaya, saya masih ada fotonya loh, membekas banget deh tuh event.
Spill untuk harga penginapan nih, sebelum saya pulang, saya pakai 2 hari untuk liburan dulu wkwkw, jadi, eventnya itu sebenarnya tiga hari, tapi, saya pakai sampai 5 hari. Eventnya itu dari hari rabu sampai jumat, kan kebetulan 2 harinya itu hari sabtu-minggu tuh, jadi kita pulangnya senin deh, total 5 hari di Bali heheh. Untuk sewa home stay atau penginapan yang paling terjangkau, itu sekitar 120-150 per-malam, tergantung aplikasi yang kita gunakan, semisalnya ada Airbnb, Pagoda, Oyo, Red doorz dll.
Nah, itu biaya untuk ke Bali, untuk waktu 5 hari dan dengan kuota 2 orang, itu biayanya sekitar 7 jutaan, kalau cuma jalan-jalan sendirian sih, sepertinya 4 juta udah cukup. Jadi, kalian bisa nabung nih buat yang mau ke Bali, kalau mau aman sih, sekitar 5 jutaan. Kalau mau ngepas juga bisa, sekitar 3,5 juta udah bisa jalan-jalan ke Bali.
Berikut ini ada beberapa tempat yang pernah saya datangi, pertama pantai Pandawa, kalau pantai di sini sih gratis, paling parkir kendaraan aja yang bayar, kalau jalan kaki masuk ke pantai, itu gratis. Setahu saya, semua pantai di Bali itu gratis, kecuali kalau kita bawa kendaraan, itu pun cuma buat bayar parkir aja, pantai Pandawa letaknya di selatan, di Jimbaran, di sana ada patung 5 Pandawa yang sangat besar-besar dan di pajang di tebing gunung, keren banget pokoknya.
Setelah itu dilanjutkan ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) itu lokasinya masih deketan, lokasinya di daerah Bali selatan, deket pantai Pandawa, GWK itu masih satu lokasi yang lumayan dekat, harga tiket masuknya waktu itu sekitar 150K aja, kompleksnya luas banget, saya milih jalan kaki, (sebenarnya sih hemat uang aja wkwk).
GWK Park itu sebenarnya gunung yang digali gitu sih, terus di bikin taman dan makanya di sana ada banyak tebing-tebing, karena, itu tuh hasil penggalian untuk meratakan tanah. Setelah berjalan kaki, akhirnya sampai juga di patung GWK, MasyaAllah, guedeee banget itu patungnya, sayangnya saya gak naik ke atas, cukup di bawah aja, lihat-lihat diorama barong dan lain-lain.
Selain GWK, saya ke pusat kebudayaan Bali gitu, letaknya di Denpasar, deketan sama institut kesenian Bali, biasanya di situ ada berbagai pagelaran budaya, di sana juga kita bisa ke museum kebudayaan Bali, melihat rekam jejak budaya dan adat istiadat Bali.
Oh iya, kebetulan saya sangat suka hal berbau buku dan literasi, ada tempat yang spesial banget, namanya Little Talk Ubud, kalian bisa makan plus baca-baca buku, banyak banget buku-buku yang disediakan oleh Little Talk.
Little Talk itu sejenis kafe literasi gitu konsepnya, ada buku-buku dan kegiatan literasi. Kalau untuk kebudayaan dan seni, daerah Ubud lah tempatnya. Itulah sekelumit perjalanan dan pengalaman saya di Bali, Bali, Sekali Lagi Aku Katakan "Aku Jatuh Cinta". Rasanya ingin aku menjumpai mu lagi, takkan pernah berhenti aku kisahkan, betapa manis dan mempesonanya diri mu.
*noted, saya sedih, karena beberapa dokumentasi penting hilang saat Handphone saya mengalami kerusakan, serta laptop yang terpaksa harus direset ulang, waktu itu belum berkembang Google Drive, dan koneksi internet masih 3G, upload ke google Drive gak kuat, yang terselamatkan hanya beberapa dari yang pernah diupload di sosmed, huhu sedihh.***