Obat Jiwa : Filosofi Penumpang Pesawat dan Kapal Laut


SCALEUPJOURNEY - Hidup ini senantiasa memberikan berbagai kejutan, entah kejutan yang manis atau pun kejutan pahit, kedua hal tersebut pasti akan dialami oleh setiap manusia. Hidup selalu saja memberikan kita berbagai peristiwa, yang tujuannya adalah satu, yaitu agar kita mau belajar dari peristiwa kehidupan itu sendiri.

Namun, ada satu hal, kita bisa sebut ini sebagai penyakit, lebih tepatnya penyakit jiwa, tapi bukan gila atau tak waras. Penyakit jiwa di sini adalah penyakit yang menghinggapi rasa jiwa manusia, dan nama penyakit tersebut adalah khawatir dan was-was.

Jiwa yang selalu diliputi kekhawatiran adalah jiwa yang terpenjara, tak ada ketenangan di dalam dirinya, karena, ia senantiasa mengkhawatirkan segala sesuatu.

Memiliki rasa khawatir adalah hal yang wajar dan manusiawi, akan tetapi, jika rasa kekhawatiran itu berlebihan, bahkan sering kali mengkhawatirkan hal-hal yang sebenarnya tak perlu dikhawatirkan, maka hal tersebut bisa membuat jiwa menjadi gila, tertekan dan depresi.

Lalu, bagaimana cara mengatasi rasa kekhawatiran atau was-was atau kecemasan diri, untuk hal itu, mari kita belajar kepada filosofi saat kita menjadi penumpang pesawat terbang atau pun kapal laut.

Saat kita naik pesawat terbang, kita merasa tenang-tenang saja saat naik pesawat, padahal kita tak mengenal sama sekali sang pilot yang akan membawa kita, kenapa hal tersebut bisa terjadi? 
Itu karena kita percaya, kita yakin jika sang pilot akan membawa kita ke tempat tujuan.

Begitu pun saat menjadi penumpang kapal laut, mungkin banyak di antara penumpang yang tak kenal sama sekali kepada sang Nahkoda. Tapi, kenapa penumpang bisa begitu saja naik ke atas kapal, padahal dia tak mengenali sang Nahkoda, apakah dia tidak berpikir jika dia tidak kenal, bisa saja si Nahkoda atau pilot tersebut akan membuat celaka dan lain sebagainya, tapi kenapa si penumpang bisa santai-santai dan tenang saja naik ke atas pesawat atau ke kapal laut, karena itu tadi, penumpang itu sangat percaya dan yakin kepada sang pilot dan Nahkoda.

Lalu, bagaimana dengan kita, kenapa kita merasa khawatir, mengapa takut, mengapa cemas, kenapa was-was, kenapa hati kita tidak merasa tenang, padahal kita tahu jika Allah adalah Rabb semesta alam yang maha memiliki dan mengatur semesta raya dan segala isinya, mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar sekali pun Allah mengatur semuanya.

Kenapa kita mesti merasa was-was dan khawatir, kenapa kita tidak tenang? itu karena kita tidak yakin, tidak iman kepada Allah, atau menyimpan keraguan di hati kita, kita tidak percaya, kita tidak yakin sepenuhnya kepada Allah.

Padahal Allah bila kita menarik sebuah umpama, Allah adalah pilot kehidupan kita, Allah adalah Nahkoda kehidupan kita, jangan pernah merasa khawatir, gundah atau pun resah, ketika hati kita sepenuhnya percaya dan yakin kepada Allah, maka ketenangan hidup akan menyelimuti kita, yang kita perlukan adalah yakin dengan seyakin-yakinnya dengan sepenuh ketulusan dan kejujuran hati kita.

Kemudian, jadilah penumpang yang baik, yang mengikuti anjuran dan aturan yang ada di atas kapal atau pun pesawat, begitu pun dengan hidup ini, cukup ikuti apa yang menjadi perintah Allah, ikuti aturan yang ditetapkan Allah dan jauhi apa yang menjadi larangan-Nya. Saat kita hidup mengikuti aturan dan anjuran yang ditetapkan Allah, maka insyaallah ketenangan hidup dan kedamaian jiwa akan senantiasa melingkupi diri kita, InsyaAllah. Wallahu a'lam.***
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama